Jumat, 14 Februari 2014

Pemicu Dampak Negatif dan Positif pada Lingkungan

Lingkungan merupakan sesuatu yang harus kita lestarikan karena sifatnya yang sensitif. Lingkungan akan memberikan manfaatnya yang luar biasa kepada semua mahluk hidup apabila mereka bisa memanfaatkannya dengan baik, sebaliknya jika mahluk hidup yang tinggal didalamnya tidak bisa memanfaatkannya secara baik, lingkungan juga bisa memberikan efek yang negatif kepada mahluk hidup yang tinggal di sekitarnya.
Disini akan dibahas mengenai dampak positif dan dampak negatif yang bisa diberikan oleh lingkungan kepada umat manusia, selanjutnya akan dibahas pula mengenai apa pemicu dari timbulnya dampak negatif dan positif tersebut.
Tujuannya adalah supaya masing-masing individu bisa menyadari mengenai pentingnya arti melestarikan lingkungan dan juga selalu melakukan kiat yang positif untuk melindunginya.

Dampak Positif dari Lingkungan.
Pertama, dampak positif yang bisa diberikan oleh lingkungan kepada manusia adalah hawa udara yang sejuk dan juga bebas dari polusi. Jika anda pergi ke tempat dataran tinggi yang ada di kota anda ataupun daerah pedalaman, anda akan melihat masih banyak sekali tanaman dan pepohonan yang masih tumbuh dengan baik dan terawat disana.
Selanjutnya hawa udara di daerah tersebut sudah pasti sangatlah sejuk dan nyaman. Tempat ini cocok sekali dijadikan sebagai tempat tinggal atau mereka yang ingin berlibur dan melepas lelah.
Efek positif yang diberikan oleh lingkungan tersebut merupakan timbal balik dari aktivitas manusia yang selalu menjaga dan melestarikan pepohonan yang ada di lingkungan tersebut, sehingga polusi yang ada di udara bisa diserap langsung oleh pohon yang tugasnya memang menetralisir zat ini.
Disamping itu beberapa pohon yang ditanam dan bisa berbuah, seperti pohon pisang, pohon kelapa, dan lain sebagainya, akan senantiasa memberikan pasokan panen buahnya pada siapapun yang mampu merawatnya dengan baik.
Contoh lainnya yang lebih besar skalanya adalah melestarikan lingkungan dengan tidak menebang pohon sembarangan. Saat musim hujan tiba, tahah longsor atau erosi tidak akan terjadi karena pohon-pohon yang tumbuh kuat tersebut akan mencegah timbulnya pengikisan pada tanah.
Disini bisa kita lihat bahwa alam pun akan melindungi mahluk hidup yang tinggal di sekitarnya selama mereka juga mau menjaga dan melestarikannya.

Dampak Negatif dari Lingkungan.
Selanjutnya, dampak negatif juga akan diberikan oleh lingkungan kepada mahluk hidup yang semena-mena terhadap lingkungan sekitarnya. Padahal alam juga bisa murka. Jika hal ini sudah terjadi maka siapa lagi yang akan dirugikan kalau bukan manusia dan juga mahluk hidup lain yang tinggal didalamnya.
Hukum karma berlaku juga pada lingkungan, jika manusia melakukan hal yang buruk maka balasannya juga pasti akan hal yang buruk pula.
Pepatah lain yang senada dengan hal ini adalah apa yang kita tanam itulah yang kita tuai, jika yang kita tanam adalah kebaikan maka hasilnya akan berbuah kebaikan, namun jika yang kita tanam adalah hal yang buruk maka hasilnya juga akan buruk pula.
Contoh dampak negatif yang diberikan lingkungan pada manusia yang semena-mena dalam mengeksploitasinya adalah dengan memberikan bencana yang beragam.
Bencana tersebut diantaranya adalah banjir, tanah longsor, wabah penyakit, dan juga polusi udara yang akut. Ulah manusia yang memicu timbulnya hal ini adalah mereka dengan sekenaknya membuang sampah sembarangan di sungai, dengan alasan bahwa “hal itu sudah biasa untuk dilakukan, semua orang juga melakukan hal itu”.
Sungguh pemikiran yang tidak sehat dan tidak waras, bagaimana mungkin membuang sampah di sungai dianggap hal yang biasa padahal hal ini merupakan hal yang jelas-jelas merugikan.

Sabtu, 01 Februari 2014

7 Bahaya Rokok bagi ibu hamil
7 BAHAYA MEROKOK BAGI IBU HAMIL

Bagi wanita hamil jangan sekali-kali mencoba merokok. Nikotin yang terhisap dan masuk ke aliran darah dapat mengganggu kesuburan kandungan. Dan darah yang bercampur nikotin tersebut akan masuh ke janin. Ini sangat membahayakan sekali bagi janin, akibat yang bisa ditimbulkan adalah bayi lahir prematur. Hasil sebuah studi baru menunjukkan bahwa wanita yang merokok selama kehamilan kemungkinan besar akan mempunyai anak dengan gangguan perilaku.

Temuan ini sejalan dengan pola yang dikatakan dalam studi sebelumnya, yang menghubungkan merokok selama hamil dengan perilaku yang suka mengganggu dan bahkan jahat pada masa anak-anak nantinya, demikian menurut Dr. Judith Brook dan rekan-rekannya dari Mount Sinai School of Medicine di New York. Berdasarkan temuan ini, para peneliti mencari hubungan antara merokok selama kehamilan dengan perilaku marah dan negatif pada anak berusia 2 tahun yang berasal dari kehamilan tersebut. Kadar sifat negatif yang diperlihatkan anak tersebut langsung terkait dengan tingkat rokok ibunya semasa hamil, menurut hasil yang dipublikasikan dalam edisi April Archives of Pediatrics and Adolescence Medicine. Makin banyak wanita merokok, makin buruk sifat marah, perilaku impulsif dan meningkatnya resiko pada anak tersebut, demikian dilaporkan para peneliti ini.

Menurut studi terbaru yang dilakukan para ilmuwan dari Loma Linda University School of Medicine ditemukan salah satu bahaya rokok bagi janin. Disebutkan bahwa janin yang terpapar nikotin akan menderita tekanan darah tinggi saat ia dewasa. Akibatnya, mereka beresiko menderita serangan jantung di usia muda.

Berikut 7 Bahaya rokok bagi ibu hamil dan janinnya

1. Lebih mungkin mengalami kelahiran prematur, komplikasi kehamilan, dan kematian bayi saat dilahirkan

2. Menempatkan bayi pada resiko yang lebih tinggi untuk terkena sindrom kematian bayi mendadak

3. Bayinya mempunyai kemungkinan lebih besar untuk mengalami penurunan fungsi paru

4. Wanita hamil yang merokok terancam risiko keguguran hingga 25 persen daripada tidak merokok. Selain itu wanita ini memiliki resiko 1,5-2,5 kali mengalami kehamilan ektopik, sehingga untuk mengangkat janin tersebut harus dioperasi

5. Air ketuban lebih awal pecahnya sebelum waktu kehamilan, ini akan mengancam kehamilan, janin bahkan ibu hamil tersebut

6. Menghambat pertumbuhan janin dan Mengurangi produksi ASI

7. Memiliki bayi dengan berat lahir yang lebih rendah dari rata-rata dibandingkan wanita yang tidak merokok. Penyebab utamanya ialah darah yang mengalir ke janin terhambat sehingga asupan gizi dari sang ibu untuk janin berkurang. Menurut Profesor Peter Hindmarsh, ahli endokrin anak dari University College Hospital London, Inggris mengatakan bahwa pertumbuhan bayi yang lahir dari ibu yang perokok berat akan terganggu terutama pada berat, panjang, dan lingkar kepala. Dan tidak menutup kemungkinan mempengaruhi fungsi organ tubuh lainnya seperti hati, otak maupun tulang si bayi.